Strategi Apple Hadapi Tarif Trump: Fokus iPhone 17 Pro

Apple, iPhone 17 Pro, tarif Trump, produksi di India, tarif 125%, strategi penjualan, memori besar

Apple Temukan Cara Atasi Dampak Tarif Trump

Kebijakan tarif Amerika Serikat sebesar 125% terhadap produk asal Tiongkok menjadi tantangan besar bagi Apple, yang sebagian besar produksinya masih bergantung pada pabrik di Tiongkok. Meski beberapa negara mendapat penangguhan selama 90 hari, Tiongkok tidak termasuk dalam daftar tersebut. Akibatnya, kapitalisasi pasar Apple anjlok sekitar 640 miliar dolar AS hanya dalam tiga hari — sekitar 20% dari total nilai perusahaan.

Strategi Fokus pada iPhone 17 Pro Memori Besar

Menurut analis dari Morgan Stanley, salah satu solusi potensial adalah memfokuskan penjualan pada model iPhone dengan memori lebih besar, khususnya iPhone 17 Pro dan iPhone 17 Pro Max.

  • Apple memperoleh margin keuntungan 10–15% lebih tinggi dari model berkapasitas besar
  • Mendorong penjualan varian premium bisa membantu menutupi biaya tambahan akibat tarif

Langkah ini dianggap sebagai strategi jangka pendek yang efektif untuk mempertahankan profitabilitas di tengah tekanan eksternal.

Diversifikasi Produksi ke India

Selain itu, Apple juga mempercepat pemindahan fasilitas produksi ke India sebagai bagian dari strategi jangka panjang:

  • Kapasitas produksi di India saat ini mencapai 30–40 juta unit iPhone per tahun
  • Sebagai perbandingan, Amerika Serikat menerima 66 juta unit iPhone dalam 12 bulan terakhir
  • Meningkatkan produksi di luar Tiongkok akan mengurangi ketergantungan pada rantai pasok Tiongkok

Kesimpulan: Adaptasi Lewat Inovasi dan Diversifikasi

Kombinasi antara strategi penjualan produk premium dan relokasi produksi menunjukkan bagaimana Apple menyesuaikan diri dengan perubahan geopolitik. Dengan mengandalkan iPhone berkapasitas besar dan memperluas operasional di India, perusahaan berupaya mempertahankan posisi dominan tanpa mengorbankan margin keuntungan.

Kirim Komentar